Articles

Friday, September 29, 2017

Selamat pagi sahabat mitazaedu semuanya,,,,
LKS/LKPD mungkin sudah tidak asing lagi bagi guru dan anak-anak sekolah. Tetapi tidak ada salahnya apabila kami membahas sedikit tentang LKS/LKPD tersebut. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau disebut Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik dengan pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar.

Widjajanti (2008:1) mengatakan lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.

Syarat-syarat Menyusun LKS
Agar LKS tepat dan akurat, maka harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  • Susunan Kalimat dan kata-kata diutamakan:
  • Sederhana dan mudah dimengerti.
  • Singkat dan jelas.
  • Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu.
Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat :
  • Membantu siswa memahami materi.
  • Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian.
  • Membantu siswa berpikir kritis.
  • Menentukan Variabel yang akan dipecahkan dalam kegiatan pembelajaran.
Tata letak hendaknya:
  • Membantu siswa memahami materi dengan menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis.
  • Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir.
  • Desain harus menarik. (Depdikbud, 1996/1997:25-26)
  • Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk yaitu:
-LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep
-LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
-LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar
-LKPD yang berfungsi sebagai penguatan
-LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
Dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa akan mendapatkan uraian materi, tugas, dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan (http://pustaka.ut.ac.id).
Dengan menggunakan LKPD dalam pengajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dalam proses belajar mengajar.

Apabila Bapak Ibu atau Siswa juga memerlukan LKPD Matematika SMP silahkan download dari link yang tersedia di bawah

Lihat LKS/LKPD 1 di bawah ini

https://mitazaedu.blogspot.co.id/
LKPD SMP Matematika Penilaian dan Kesebangunan
Lihat LKS/LKPD 2 di bawah ini

https://mitazaedu.blogspot.co.id/
LKPD Matematika SMP
Silahkan Download LKS/LKPD Matematika SMP/Mts Kurikulum 2013 di bawah ini.
Kiranya LKPD atau LKS yang saya posting ini saja. Semoga membantu. Amin

Download LKS/LKPD Matematika SMP/Mts Kurikulum 2013

Posted at  6:35 PM  |  in  Pendidikan  |  Read More»

Selamat pagi sahabat mitazaedu semuanya,,,,
LKS/LKPD mungkin sudah tidak asing lagi bagi guru dan anak-anak sekolah. Tetapi tidak ada salahnya apabila kami membahas sedikit tentang LKS/LKPD tersebut. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau disebut Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik dengan pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar.

Widjajanti (2008:1) mengatakan lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.

Syarat-syarat Menyusun LKS
Agar LKS tepat dan akurat, maka harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  • Susunan Kalimat dan kata-kata diutamakan:
  • Sederhana dan mudah dimengerti.
  • Singkat dan jelas.
  • Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu.
Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat :
  • Membantu siswa memahami materi.
  • Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian.
  • Membantu siswa berpikir kritis.
  • Menentukan Variabel yang akan dipecahkan dalam kegiatan pembelajaran.
Tata letak hendaknya:
  • Membantu siswa memahami materi dengan menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis.
  • Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir.
  • Desain harus menarik. (Depdikbud, 1996/1997:25-26)
  • Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk yaitu:
-LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep
-LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
-LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar
-LKPD yang berfungsi sebagai penguatan
-LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
Dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa akan mendapatkan uraian materi, tugas, dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan (http://pustaka.ut.ac.id).
Dengan menggunakan LKPD dalam pengajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dalam proses belajar mengajar.

Apabila Bapak Ibu atau Siswa juga memerlukan LKPD Matematika SMP silahkan download dari link yang tersedia di bawah

Lihat LKS/LKPD 1 di bawah ini

https://mitazaedu.blogspot.co.id/
LKPD SMP Matematika Penilaian dan Kesebangunan
Lihat LKS/LKPD 2 di bawah ini

https://mitazaedu.blogspot.co.id/
LKPD Matematika SMP
Silahkan Download LKS/LKPD Matematika SMP/Mts Kurikulum 2013 di bawah ini.
Kiranya LKPD atau LKS yang saya posting ini saja. Semoga membantu. Amin

1 comments:

Wednesday, September 27, 2017

ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL SMP KELAS 9
TAHUN PELAJARAN 20…/20…
BAHASA INGGRIS
Salam pendidikan untuk semuanya pengunjung blog edu, pada kali ini akan berbagi tentang soal dan kunci jawaban bahasa inggris untuk SMP/MTs Kelas 9 Semester Ganjl. Untuk itu silahkan baca di bawah ini. Selesai membaca silahkan download/unduh filenya supaya mendapatkan file yang utuh.
1.      Situation :
         Fadhli is going to participate in the story telling competition.
         Hikmah shows her hope that Fadhli will get a prize.
         The conversation:
         Fadhli              :  “Hikmah, wish me luck. I will take part in the story telling competition.”
         Hikmah           :  “………………………... I hope you will win the competition.”
         A.    Thank you very much                   C. I’m sorry
         B.     I hope so                                       D. Sure, Good luc
        
2.      Situation :
         Fitra has just finished drawing a picture of Tinta, his best friend.
        He will present it to her on her birthday. Dara praises the picture and she’s sure that Tinta will like it.
         Dara    :  “Fitra, that’s a beautiful picture. I’m sure Tinta will like it.”
         Fitra     :  “…………………………..”
         A.    Wish me luck                            C. Good luck
         B.    Happy birthday                         D. Thanks. I hope so too

3.      The following are the expression of hope, except ….
         A.    I hope your father will be okay soon
         B.    I have to go to airport
         C.    Let’s hope we will pass the National Examination
         D.    I hope you will success

4.      You hear that your classmate, Andi, got an accident and his arm was  injured when he rode his    bicycle yesterday.
        What would you say to express your hope about Andi’s condition?
        A.    I hope he gets well soon
        B.     He should not ride bicycle carelessly
        C.     Good Job!
        D.    I have to visit him in the hospital

5.      Elki      : “Happy birthday to you, Mail. May God bless you”.
         Ismail  : ……
         Elki      : “You’re welcome.”
         A.    I’m sorry                                    C. I hope so
         B.    Well done!                                  D. Thanks

6.      Alya    “ Do you know where is Gibril?”
         Nisa     :”I heard he went to Semarang. His uncle held a wedding party.
         Alya    :”… He has promised to company me watching movie tomorrow.”
         A.    Thank you
         B.     Congratulation
         C.     I agree with you
         D.    I hope he will go home soon

7.      Haris    :”What do you think about tangled movie?”
       Sinta    :”I think it is a good movie. Although it  is animation, but it contain many  moral values.”
        Haris    :”…. I think this movie isn’t fit for us, isn’t for children.
        A.    Do you agree?                               C. I completely agree
        B.    Sure                                               D. I don’t think so

8.      If we want to show our agreement, we can say…
        A.    I don’t think so
        B.    I’m with you
        C.    good job!
        D.    Thank you

9.      Rina     : “…… If we play badminton this afternoon?”
         Rini     :”Yes, I agree. We can ask Nuri and Wahyu to play badminton.”
         Rina     :”That’s a good idea, so we can play it in double.
         A.    I hope everything is okay              C. What do you think?
         B.     You are right                                 D. May I congratulate you on?

10.  If we want to ask someone not to tell something, we say….
       A.    Tell it to others                              C. Please tell to anothers
       B.     Don’t tell to anyone else               D. You should tell it to others

This text is for questions number 11-13
Indra     :”Hi, Fajar, My father asks me to pick my brother, Ismail, in his school,
                 but at the same time  I have a promise to accompany Heri to buy a new
                 jacket. What do you suggest? I am confused.”
Fajar      :”I would recommend that you pick your brother first then you can go to
                accompany  Heri. I think that is the good solution for you.”
Indra     :”That’s good suggestion, thanks.”

11. Who asks Indra to pick Ismail in his school?
       A. Heri           B. Fajar           C. Fajar’s father          D. Indra’s father

12.  Fajar says”I would recommend that you pick your brother first then you can go to accompany    Heri. I think that is the good solution for you.” It means that he ….
       A.    ask a suggestion
       B.     give a suggestion
       C.     accept a suggestion
       D.    reject a suggestion

13.  Does Indra accept Fajar’s suggestion?
       A.Yes, he is     B. No, He is not          C. Yes, he does           D. No, he doesn’t

14.  Endro  : “Do you agree if we go to night festival tonight, Gus?”
       Agus    :”….. I want to play some games there.”
       Endro  :”I’ll pick you at seven pm.”
       Agus    : O.K.
       A. That’s a good idea                                     C. No, I disagree
       B. Do you agree?                                            D. Sorry, I have another opinion

15.  Beni : “Remember that Dayu got diarrhea because she did not wash the fruit before she ate it.”
       Luna : “So, you should always wash your fruit before you eat it ….. you will not get diarrhea.”
       A. so that       B. but              C. because       D. before

16.  They …… wear sandals, a T-shirt, or a casual wear at anyplace and at any time during the school hours.
       A. must              B. in order to   C. must not     D. so that

17.  Here are the expressions of prohibition, except ….
       A.Don’t use dictionary.                                  C. Do it yourself
       B. Don’t be pessimist.                                     D. Don’t cry

18.  To respond the expression of prohibition, we can say …
       A.    thanks        B. so that         C. alright         D. in order to

19.  Ani      : “Where is Andi, Don? ….. I will borrow some money from him.
       Doni    :”Sorry, I don’t know where he is.”
            A.I had to go to canteen                     C. What do you suggest?
            B. I have to meet him                         D. What your plan?

20.  We …. Have a driving license when we drive/ride a vehicle.
       A.    must          B. had to         C. have to        D. mustn’t

21.  Edi      : “…………………………”.
       Alex    :”Yes, I have to go now. I have a promise with my father To go to the hospital”.
       Edi      :” take care.”
       A. I have to go now                            C. You mustn’t go now.
       B. What do we have to go now?        D. Do you have to go now?

22.  Fajar    :”I want to make a kite, but I don’t have paper. What do you suggest?
       Eko      :”… use plastic. I’ve ever seen a plastic kite.
       Fajar    :”O.K. I will use it. Thanks.”
       A.    Why don’t you                                 B.     I agree with you    
       C.     What do you think I should do       D.    Do you have any suggestion
23.  Today is our National Examination test. So, we … be late.
        A.    have to      B. had to         C. has to          D. mustn’t
24.  Throw the rubbish in the …., please.
       A.    class           B. yard                        C. floor            D. bin

25.  If you want to say a farewell for the last time before I continue my study  in Australia, please…. to the Adi Sucipto airport this evening.
      A.    come          B. came           C. coming        D. comes
      For number 26-30
 
Fill in the blanks with the correct expressions!
a.          Congratulation                                    d. Are you serious?
b.         Heard                                      e. first rank
c.          Thank you
Yani    : I haven’t told you what happened yet, have I?
Indri    : I haven’t (26) …. anything.
Yani    : My father give me a new laptop because I got (27) … last semester.
Indri    : (28) ….
Yani    : Yes, I am very excited.
Indri    : (29) … on your first rank and for you’re a new laptop, Yani.
Yani    : (30) ….
Indri    : Sorry, I had to go, Yani. See you in the next semester.
Yani    : See you.

KUNCI JAWABAN

1.    D               16. C
2.    D               17. C
3.    B               18. C
4.    A               19. B
5.    D               20. A
6.    D               21. D
7.    D               22. A
8.    B               23. D
9.    C               24. D
10.  B               25. A
11.  D               26. B
12.  B               27. E
13.  C               28. B
14.  A               29. A
15.  A               30. C

LINK UNDUHAN
Terima kasih atas kunjungannya dan Selamat mencoba semoga bermanfaat.
Salam pendidikan untuk semuanya.

Download Free Soal dan Kunci Jawaban UTS Bahasa Inggris SDM Kelas 9 Semeester 1 / Ganjil

Posted at  10:31 PM  |  in  Download Free  |  Read More»

ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL SMP KELAS 9
TAHUN PELAJARAN 20…/20…
BAHASA INGGRIS
Salam pendidikan untuk semuanya pengunjung blog edu, pada kali ini akan berbagi tentang soal dan kunci jawaban bahasa inggris untuk SMP/MTs Kelas 9 Semester Ganjl. Untuk itu silahkan baca di bawah ini. Selesai membaca silahkan download/unduh filenya supaya mendapatkan file yang utuh.
1.      Situation :
         Fadhli is going to participate in the story telling competition.
         Hikmah shows her hope that Fadhli will get a prize.
         The conversation:
         Fadhli              :  “Hikmah, wish me luck. I will take part in the story telling competition.”
         Hikmah           :  “………………………... I hope you will win the competition.”
         A.    Thank you very much                   C. I’m sorry
         B.     I hope so                                       D. Sure, Good luc
        
2.      Situation :
         Fitra has just finished drawing a picture of Tinta, his best friend.
        He will present it to her on her birthday. Dara praises the picture and she’s sure that Tinta will like it.
         Dara    :  “Fitra, that’s a beautiful picture. I’m sure Tinta will like it.”
         Fitra     :  “…………………………..”
         A.    Wish me luck                            C. Good luck
         B.    Happy birthday                         D. Thanks. I hope so too

3.      The following are the expression of hope, except ….
         A.    I hope your father will be okay soon
         B.    I have to go to airport
         C.    Let’s hope we will pass the National Examination
         D.    I hope you will success

4.      You hear that your classmate, Andi, got an accident and his arm was  injured when he rode his    bicycle yesterday.
        What would you say to express your hope about Andi’s condition?
        A.    I hope he gets well soon
        B.     He should not ride bicycle carelessly
        C.     Good Job!
        D.    I have to visit him in the hospital

5.      Elki      : “Happy birthday to you, Mail. May God bless you”.
         Ismail  : ……
         Elki      : “You’re welcome.”
         A.    I’m sorry                                    C. I hope so
         B.    Well done!                                  D. Thanks

6.      Alya    “ Do you know where is Gibril?”
         Nisa     :”I heard he went to Semarang. His uncle held a wedding party.
         Alya    :”… He has promised to company me watching movie tomorrow.”
         A.    Thank you
         B.     Congratulation
         C.     I agree with you
         D.    I hope he will go home soon

7.      Haris    :”What do you think about tangled movie?”
       Sinta    :”I think it is a good movie. Although it  is animation, but it contain many  moral values.”
        Haris    :”…. I think this movie isn’t fit for us, isn’t for children.
        A.    Do you agree?                               C. I completely agree
        B.    Sure                                               D. I don’t think so

8.      If we want to show our agreement, we can say…
        A.    I don’t think so
        B.    I’m with you
        C.    good job!
        D.    Thank you

9.      Rina     : “…… If we play badminton this afternoon?”
         Rini     :”Yes, I agree. We can ask Nuri and Wahyu to play badminton.”
         Rina     :”That’s a good idea, so we can play it in double.
         A.    I hope everything is okay              C. What do you think?
         B.     You are right                                 D. May I congratulate you on?

10.  If we want to ask someone not to tell something, we say….
       A.    Tell it to others                              C. Please tell to anothers
       B.     Don’t tell to anyone else               D. You should tell it to others

This text is for questions number 11-13
Indra     :”Hi, Fajar, My father asks me to pick my brother, Ismail, in his school,
                 but at the same time  I have a promise to accompany Heri to buy a new
                 jacket. What do you suggest? I am confused.”
Fajar      :”I would recommend that you pick your brother first then you can go to
                accompany  Heri. I think that is the good solution for you.”
Indra     :”That’s good suggestion, thanks.”

11. Who asks Indra to pick Ismail in his school?
       A. Heri           B. Fajar           C. Fajar’s father          D. Indra’s father

12.  Fajar says”I would recommend that you pick your brother first then you can go to accompany    Heri. I think that is the good solution for you.” It means that he ….
       A.    ask a suggestion
       B.     give a suggestion
       C.     accept a suggestion
       D.    reject a suggestion

13.  Does Indra accept Fajar’s suggestion?
       A.Yes, he is     B. No, He is not          C. Yes, he does           D. No, he doesn’t

14.  Endro  : “Do you agree if we go to night festival tonight, Gus?”
       Agus    :”….. I want to play some games there.”
       Endro  :”I’ll pick you at seven pm.”
       Agus    : O.K.
       A. That’s a good idea                                     C. No, I disagree
       B. Do you agree?                                            D. Sorry, I have another opinion

15.  Beni : “Remember that Dayu got diarrhea because she did not wash the fruit before she ate it.”
       Luna : “So, you should always wash your fruit before you eat it ….. you will not get diarrhea.”
       A. so that       B. but              C. because       D. before

16.  They …… wear sandals, a T-shirt, or a casual wear at anyplace and at any time during the school hours.
       A. must              B. in order to   C. must not     D. so that

17.  Here are the expressions of prohibition, except ….
       A.Don’t use dictionary.                                  C. Do it yourself
       B. Don’t be pessimist.                                     D. Don’t cry

18.  To respond the expression of prohibition, we can say …
       A.    thanks        B. so that         C. alright         D. in order to

19.  Ani      : “Where is Andi, Don? ….. I will borrow some money from him.
       Doni    :”Sorry, I don’t know where he is.”
            A.I had to go to canteen                     C. What do you suggest?
            B. I have to meet him                         D. What your plan?

20.  We …. Have a driving license when we drive/ride a vehicle.
       A.    must          B. had to         C. have to        D. mustn’t

21.  Edi      : “…………………………”.
       Alex    :”Yes, I have to go now. I have a promise with my father To go to the hospital”.
       Edi      :” take care.”
       A. I have to go now                            C. You mustn’t go now.
       B. What do we have to go now?        D. Do you have to go now?

22.  Fajar    :”I want to make a kite, but I don’t have paper. What do you suggest?
       Eko      :”… use plastic. I’ve ever seen a plastic kite.
       Fajar    :”O.K. I will use it. Thanks.”
       A.    Why don’t you                                 B.     I agree with you    
       C.     What do you think I should do       D.    Do you have any suggestion
23.  Today is our National Examination test. So, we … be late.
        A.    have to      B. had to         C. has to          D. mustn’t
24.  Throw the rubbish in the …., please.
       A.    class           B. yard                        C. floor            D. bin

25.  If you want to say a farewell for the last time before I continue my study  in Australia, please…. to the Adi Sucipto airport this evening.
      A.    come          B. came           C. coming        D. comes
      For number 26-30
 
Fill in the blanks with the correct expressions!
a.          Congratulation                                    d. Are you serious?
b.         Heard                                      e. first rank
c.          Thank you
Yani    : I haven’t told you what happened yet, have I?
Indri    : I haven’t (26) …. anything.
Yani    : My father give me a new laptop because I got (27) … last semester.
Indri    : (28) ….
Yani    : Yes, I am very excited.
Indri    : (29) … on your first rank and for you’re a new laptop, Yani.
Yani    : (30) ….
Indri    : Sorry, I had to go, Yani. See you in the next semester.
Yani    : See you.

KUNCI JAWABAN

1.    D               16. C
2.    D               17. C
3.    B               18. C
4.    A               19. B
5.    D               20. A
6.    D               21. D
7.    D               22. A
8.    B               23. D
9.    C               24. D
10.  B               25. A
11.  D               26. B
12.  B               27. E
13.  C               28. B
14.  A               29. A
15.  A               30. C

LINK UNDUHAN
Terima kasih atas kunjungannya dan Selamat mencoba semoga bermanfaat.
Salam pendidikan untuk semuanya.

1 comments:

Tuesday, September 26, 2017

Blog Edu akan membagikan RPP, KKM, Prota dan Promes Kurikulum 2013 Hasil Revisi Kelas 4 SD Semester 1 dan 2 yang bisa di download secara gratis untuk Bapak dan Ibu Guru

Semua sahabat pendidik, pada kesempatan yang baik ini mitazaedu akan membagikan file-file RPP, KKM, Prota dan promes K-13 Hasil Revisi khusus kelas 4 SD
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Program Tahunan, Program Semester untuk Kelas 4 K-13 yang tergabung dalam Perangkata Pembelajaran Kurikulum 2013 sekolah dasar ini kami bagikan sesuai dengan ketentuan hasil revisi Kurikulum 2013 yang terbaru, baik Prota mau pun Prosem Kurtilas yang baru ini sudah memuat unsur KD terbaru sesuai pemetaan Permendikbud no 24 tahun 2016.

Sahabat semua guru sekolah pelaksana Kurikulum 2013 berikut tampilan KKM Kurikulum 2013 yang akan kami bagikan. link unduh KKM, Prota dan Promes kami sisipkan dibawah tampilan berikut ini.
Download RPP K13 Kelas 4 SD Revisi 2017 2018 Semester 1
Download RPP K13 Kelas 4 SD Revisi 2017 2018 Semester 2
Link Download >> RPP Kelas 4 Semester 1 Hasil Revisi
Link Download >> KKM Kelas 4 Semester 1 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> KKM Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> Promes Kelas 4 Semester 1 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> Promes Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> Prota Kelas 4 Semester 1 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> Prota Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Silahkan kunjungi juga RPP Kurikulum 2103, Soal-Soal dan perangkat pembelajaran lainnya Sekolah Dasar untuk semua kelas, seperti di bawah ini.
Ingat !!! Sekali anda mengerjakan sesuatu, jangan takut gagal dan jangan tinggalkan itu. Orang-orang yang bekerja dengan ketulusan hati adalah mereka yang paling bahagia. dan siapkanlah hari ini untuk pekerjaan hari esok. Pasti kamu akan sukses.. Salam selalu semoga pendidikan kita lebih maju. Amiin

Download Free RPP, KKM, Prota dan Promes Kurikulum 2013 Hasil Revisi Kelas 4 SD Semester 1 dan 2

Posted at  6:20 PM  |  in  Download Free  |  Read More»

Blog Edu akan membagikan RPP, KKM, Prota dan Promes Kurikulum 2013 Hasil Revisi Kelas 4 SD Semester 1 dan 2 yang bisa di download secara gratis untuk Bapak dan Ibu Guru

Semua sahabat pendidik, pada kesempatan yang baik ini mitazaedu akan membagikan file-file RPP, KKM, Prota dan promes K-13 Hasil Revisi khusus kelas 4 SD
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Program Tahunan, Program Semester untuk Kelas 4 K-13 yang tergabung dalam Perangkata Pembelajaran Kurikulum 2013 sekolah dasar ini kami bagikan sesuai dengan ketentuan hasil revisi Kurikulum 2013 yang terbaru, baik Prota mau pun Prosem Kurtilas yang baru ini sudah memuat unsur KD terbaru sesuai pemetaan Permendikbud no 24 tahun 2016.

Sahabat semua guru sekolah pelaksana Kurikulum 2013 berikut tampilan KKM Kurikulum 2013 yang akan kami bagikan. link unduh KKM, Prota dan Promes kami sisipkan dibawah tampilan berikut ini.
Download RPP K13 Kelas 4 SD Revisi 2017 2018 Semester 1
Download RPP K13 Kelas 4 SD Revisi 2017 2018 Semester 2
Link Download >> RPP Kelas 4 Semester 1 Hasil Revisi
Link Download >> KKM Kelas 4 Semester 1 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> KKM Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> Promes Kelas 4 Semester 1 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> Promes Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> Prota Kelas 4 Semester 1 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Link Download >> Prota Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Hasil Revisi
Silahkan kunjungi juga RPP Kurikulum 2103, Soal-Soal dan perangkat pembelajaran lainnya Sekolah Dasar untuk semua kelas, seperti di bawah ini.
Ingat !!! Sekali anda mengerjakan sesuatu, jangan takut gagal dan jangan tinggalkan itu. Orang-orang yang bekerja dengan ketulusan hati adalah mereka yang paling bahagia. dan siapkanlah hari ini untuk pekerjaan hari esok. Pasti kamu akan sukses.. Salam selalu semoga pendidikan kita lebih maju. Amiin

0 comments:

Sunday, September 24, 2017

Inilah kabarku,,,, Mohon Dijauhkan Anak dari Gadget, Inilah 10 Alasannya
Hindarkan dan jauhkan anak-anak sedini mungkin dari kecanduan bermain gadget, entah itu handphone, tablet, personal computer atau tablet.
Dikutip dari situs zonein.ca, ada 10 alasan, kenapa anak di bawah Umur 12 tahun tidak boleh main berbagai gadget :
 
Pertama, terganggunya pertumbuhan otak
Otak manusia terus berkembang pesat hingga mencapai 21 tahun. Perkembangan otak awal ditentukan oleh rangsangan lingkungan sekitar. Penggunaan teknologi yang berlebihan, seperti ponsel, internet, iPad, televisi dan sebagainya telah terbukti menghambat fungsi eksekutif dan defisit perhatian, penundaan kognitif , belajar terganggu, peningkatan impulsif dan penurunan kemampuan untuk mengatur diri sendiri, misalnya tantrum.
 
Kedua
, tertundanya pertumbuhan anak
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat membatasi motorik yang mengakibatkan tertundanya pertumbuhan anak.  Beberapa penelitian menunjukkan, satu dari tiga anak-anak saat ini masuk sekolah dengan pertumbuhan anak yang tertunda, berdampak negatif pada melek huruf dan terganggunya konsentrasi anak dan kemampuan anak dalam belajar.

Ketiga, wabah obesitas
TV dan video game diketahui dapat meningkatan kemungkinan terjadinya obesitas. Anak-anak yang diperbolehkan menonton televisi dan bermain game di kamar tidur diketahui berpotensi terjadinya 30 % peningkatan terjadinya obesitas.

Keempat, gangguan tidur
Diketahui, 60 % orang tua tidak mengawasi penggunaan teknologi anak mereka, dan 75 % dari anak-anak diperbolehkan menggunakan teknologi di kamar tidur mereka. Dampaknya, 75 % dari anak-anak berusia 9 dan 10 tahun kurang tidur sampai-sampai bedampak pada nilai akademis mereka.
Kelima, penyakit mental
Penggunaan teknologi berlebihan menjadi pelaku utama peningkatan tingkat depresi anak , kecemasan, gangguan Jiwa, defisit perhatian, autisme, gangguan bipolar, psikosis dan perilaku anak bermasalah. 

Keenam, perilaku agresif
Konten media kekerasan dapat menyebabkan agresi anak . Anak-anak semakin berpotensi meningkatnya insiden kekerasan fisik dan seksual di media hari ini, seperti seks eksplisit , pembunuhan, pemerkosaan , penyiksaan dan mutilasi, seperti yang dilakukan banyak film dan acara TV.

Ketujuh, dimensi digital
Konten media dengan kecepatan tinggi dapat berkontribusi terhadap terganggunya konsentrasi anak, serta menurunnya ingatan anak, karena otak melakukan pemangkasan trek saraf ke korteks frontal.

Kedelapan, kecanduan
Orang tua yang membebaskan anak-anaknya terpapar tenologi cenderung memisahkan diri dari anak-anaknya. Dengan tidak adanya keterikatan orang tua, anak-anak memusatkan perhatiannya ke perangkat yang dapat mengakibatkan kecanduan.

Kesembilan, emisi radiasi
Pada bulan Mei 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan ponsel dan perangkat nirkabel lainnya sebagai risiko kategori 2B karena emisi radiasi sehingga berpotensi karsinogen. Lembaga kesehatan kanada pada bulan Oktober 2011 mengeluarkan peringatan" Anak-anak lebih sensitif terhadap berbagai paparan teknologi daripada orang dewasa karena otak dan sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang.

Kesepuluh, masa depannya terancam
Anak-anak yang dibesarkan dan dididik dengan teknologi tidak mempunyai masa depan.Perlu peringatan yang mendesak untuk mengurangi penggunaan teknologi bagi anak-anak. (Cliford Korwa, Kepala Bidang PAUD dan Dikmas, Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Papua)
Salam blog edu

Mohon Dijauhkan Anak dari Gadget, Inilah 10 Alasannya

Posted at  9:02 PM  |  in  Kabarku  |  Read More»

Inilah kabarku,,,, Mohon Dijauhkan Anak dari Gadget, Inilah 10 Alasannya
Hindarkan dan jauhkan anak-anak sedini mungkin dari kecanduan bermain gadget, entah itu handphone, tablet, personal computer atau tablet.
Dikutip dari situs zonein.ca, ada 10 alasan, kenapa anak di bawah Umur 12 tahun tidak boleh main berbagai gadget :
 
Pertama, terganggunya pertumbuhan otak
Otak manusia terus berkembang pesat hingga mencapai 21 tahun. Perkembangan otak awal ditentukan oleh rangsangan lingkungan sekitar. Penggunaan teknologi yang berlebihan, seperti ponsel, internet, iPad, televisi dan sebagainya telah terbukti menghambat fungsi eksekutif dan defisit perhatian, penundaan kognitif , belajar terganggu, peningkatan impulsif dan penurunan kemampuan untuk mengatur diri sendiri, misalnya tantrum.
 
Kedua
, tertundanya pertumbuhan anak
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat membatasi motorik yang mengakibatkan tertundanya pertumbuhan anak.  Beberapa penelitian menunjukkan, satu dari tiga anak-anak saat ini masuk sekolah dengan pertumbuhan anak yang tertunda, berdampak negatif pada melek huruf dan terganggunya konsentrasi anak dan kemampuan anak dalam belajar.

Ketiga, wabah obesitas
TV dan video game diketahui dapat meningkatan kemungkinan terjadinya obesitas. Anak-anak yang diperbolehkan menonton televisi dan bermain game di kamar tidur diketahui berpotensi terjadinya 30 % peningkatan terjadinya obesitas.

Keempat, gangguan tidur
Diketahui, 60 % orang tua tidak mengawasi penggunaan teknologi anak mereka, dan 75 % dari anak-anak diperbolehkan menggunakan teknologi di kamar tidur mereka. Dampaknya, 75 % dari anak-anak berusia 9 dan 10 tahun kurang tidur sampai-sampai bedampak pada nilai akademis mereka.
Kelima, penyakit mental
Penggunaan teknologi berlebihan menjadi pelaku utama peningkatan tingkat depresi anak , kecemasan, gangguan Jiwa, defisit perhatian, autisme, gangguan bipolar, psikosis dan perilaku anak bermasalah. 

Keenam, perilaku agresif
Konten media kekerasan dapat menyebabkan agresi anak . Anak-anak semakin berpotensi meningkatnya insiden kekerasan fisik dan seksual di media hari ini, seperti seks eksplisit , pembunuhan, pemerkosaan , penyiksaan dan mutilasi, seperti yang dilakukan banyak film dan acara TV.

Ketujuh, dimensi digital
Konten media dengan kecepatan tinggi dapat berkontribusi terhadap terganggunya konsentrasi anak, serta menurunnya ingatan anak, karena otak melakukan pemangkasan trek saraf ke korteks frontal.

Kedelapan, kecanduan
Orang tua yang membebaskan anak-anaknya terpapar tenologi cenderung memisahkan diri dari anak-anaknya. Dengan tidak adanya keterikatan orang tua, anak-anak memusatkan perhatiannya ke perangkat yang dapat mengakibatkan kecanduan.

Kesembilan, emisi radiasi
Pada bulan Mei 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan ponsel dan perangkat nirkabel lainnya sebagai risiko kategori 2B karena emisi radiasi sehingga berpotensi karsinogen. Lembaga kesehatan kanada pada bulan Oktober 2011 mengeluarkan peringatan" Anak-anak lebih sensitif terhadap berbagai paparan teknologi daripada orang dewasa karena otak dan sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang.

Kesepuluh, masa depannya terancam
Anak-anak yang dibesarkan dan dididik dengan teknologi tidak mempunyai masa depan.Perlu peringatan yang mendesak untuk mengurangi penggunaan teknologi bagi anak-anak. (Cliford Korwa, Kepala Bidang PAUD dan Dikmas, Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Papua)
Salam blog edu

0 comments:

Thursday, September 21, 2017

Selamat pagi sahabat blog edu semuanya,,,,
Pada kesempatan pagi ini kami sengaja memuat artikel tentangkehadiran dan ketidakhadiran siswa di sekolah, karena memang pekerjaan seorang guru yang pertama kali untuk ssetiap harinya yaitu mengabsen kehadiran siswa yaitu setelah anak-anak membacakan doa sebelum pembelajaran dimulai.
Sebelum atau sesudah membaca artikel ini silahkan kunjungi artikel yang serupa sama pentingnya untuk seorang guru di bawah ini : 

Sumber gambar : dadananwahyu.com
Kehadiran siswa di sekolah (school attandence) adalah kehadiran dan keikutsertaan siswa secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik siswa terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. Pada jam-jam efektif sekolah, siswa memang harus berada di sekolah. Kalau tidak ada di sekolah, seyogyanya dapat memberikan keterangan yang sah serta diketahui oleh orang tua atau walinya.
Carter V. Good (1981) memberi batasan kehadiran sebagai berikut: “The act of being present, particulary at school,  …attendance at school as not merely being bodily presence but including actual participation in the work and activities …”.
Pengertian kehadiran seperti yang dikemukakan di atas seringkali dipertanyakan, terutama pada saat teknologi pendidikan dan pengajaran telah berkembang pesat seperti sekarang ini. Kalau misalnya saja, aktivitas-aktivitas sekolah dapat dipancarkan melalui TV dan bisa sampai ke rumah, apakah kehadiran siswa secara fisik di sekolah masih dipandang mutlak? Jika pendidikan atau pengajaran dipandang sebagai sekedar penyampaian pengetahuan, sedangkan para siswa dapat menyerap pesan-pesan pendidikan melalui layar kacanya di rumah, ketidakhadiran siswa di sekolah secara fisik mungkin tidak menjadi persoalan.
Sebaliknya, jika pendidikan bukan sekadar penyerapan ilmu pengetahuan, melainkan lebih jauh membutuhkan keterlibatan aktif secara fisik dan mental dalam prosesnya, maka kehadiran secara fisik di sekolah tetap penting apapun alasannya, dan bagaimanapun canggihnya teknologi yang dipergunakan. Pendidikan telah lama dipandang sebagai suatu aktivitas yang harus melibatkan siswa secara aktif, dan tidak sekedar sebagai penyampaian informasi belaka.
Siswa yang hadir di sekolah hendaknya dicatat oleh guru dalam buku presensi. Sementara siswa yang tidak hadir di sekolah dicatat dalam buku absensi. Dengan perkataan lain, presensi adalah daftar kehadiran siswa, sementara absensi adalah buku daftar ketidakhadiran siswa.
Begitu jam pertama dinyatakan masuk, serta para siswa masuk ke kelas, guru mempresensi siswanya satu persatu. Selain agar mengenali satu persatu siswanya yang masuk sekolah dan yang tidak masuk sekolah. Demikian juga pada jam-jam berikutnya setelah istirahat, guru perlu mempresensi kembali, barangkali ada siswanya yang pulang sebelum waktunya. Tidak jarang, siswa pulang sebelum waktunya, hanya karena sudah dinyatakan masuk melalui presensi pada jam pertama.
Pada umumnya ketidakhadiran siswa dapat dibagi kedalam tiga bagian: (1) alpa, yaitu ketidakhadiran tanpa keterangan yang jelas,  dengan alasan yang  tidak bisa dipertanggungjawabkan; (2) ijin, ketidakhadiran dengan keterangan dan  alasan tertentu yang  bisa dipertanggungjawabkan, biasanya  disertai surat pemberitahuan dari orang tua; dan   (3) sakit, ketidakhadiran dengan alasan gangguan kesehatan, biasanya  disertai surat pemberitahuan dari orang tua atau surat keterangan sakit dari dokter.
Secara administratif,  pengelolaan kehadiran dan ketidakhadiran siswa pada tingkat kelas menjadi tanggung jawab wali kelas.  Oleh karena itu, wali kelas seyogyanya dapat mendata secara akurat  tingkat kehadiran dan ketidakhadiran siswa di kelas yang menjadi tanggung jawabnya sekaligus dapat menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk grafik atau tabel (diusahakan tersedia catatan harian dan tabel/grafik bulanan).
Sementara untuk tingkat sekolah, petugas yang tepat mengelola kehadiran dan ketidakhadiran siswa adalah wakasek kesiswaan. Sama halnya dengan wali kelas,  wakasek kesiswaan pun seyogyanya dapat mendata secara akurat  tingkat kehadiran dan ketidakhadiran siswa secara keseluruhan serta dapat menganalisis dan menyajikannya dalam  bentuk grafik/tabel.
Informasi tingkat kehadiran dan ketidakhadiran siswa ini sangat berguna untuk pengambilan kebijakan, baik pada tingkat kelas  maupun sekolah serta dapat digunakan untuk kepentingan pemberian bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menunaikan kewajiban kehadirannya di sekolah.
Rekapitulasi data ketidakhadiran siswa secara perorangan, –baik karena alasan alpa, sakit maupun ijin,– seyogyanya  disampaikan kepada orang tua,  minimal  dilakukan setiap bulan. Hal ini penting dilakukan agar orang tua dapat mengetahuinya dan dapat mengambil peran dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah ketidakhadiran anaknya.
Bagi sekolah yang sudah memiliki website sendiri, penyajian rekapitulasi data bulanan kehadiran dan ketidakhadiran siswa dalam website sekolah (dengan tetap menjaga hak privacy  siswa) mungkin akan sangat bermanfaat.  Selain sebagai bentuk laporan terbuka tentang progress sekolah,  mungkin juga dapat memotivasi siswa dan pihak-pihak lain yang terkait untuk lebih memelihara dan meningkatkan  kehadiran siswa di sekolah.
Hal lain yang tak kalah penting dalam pengelolaan kehadiran siswa ini  adalah perlunya aturan ketidakhadiran yang  tegas dan jelas, disertai dengan sanksi yang mendidik (khususnya bagi siswa yang kerap alpa) . Kendati demikian, tidak diharapkan adanya bentuk  sanksi  yang secara eksplisit menyatakan bahwa siswa yang sering tidak hadir wajib menghadap guru BK/Konselor. Jika hal ini terjadi maka secara langsung ataupun tidak langsung, Bimbingan dan Konseling akan dipersepsi siswa sebagai “satpam-nya sekolah”, yang tentunya tidak akan menguntungkan bagi pengembangan layanan BK  sebagai lembaga pelayanan bantuan psikologis di sekolah.
Dalam konteks pembimbingan atau bimbingan dan konseling, ketidakhadiran siswa hendaknya dipandang sebagai sebuah GEJALA dari INTI  MASALAH yang sesungguhnya.  Oleh karena itu, dalam upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam kehadirannya di sekolah, maka guru atau konselor seyogyanya dapat memahami  latar belakang dan faktor-faktor penyebab ketidakhadirannya, untuk menemukan inti masalah yang sebenarnya. Dengan demikian,  upaya pengentasan ketidakhadiran siswa ini tidak terjebak pada penyelesaian yang bersifat simptomik.
Ada banyak sumber penyebab ketidakhadiran siswa di sekolah, baik yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri (faktor internal), –misalnya karena disiplin diri  dan motivasi belajar yang  rendah- maupun  dari luar diri  siswa (faktor eksternal), –misalnya lingkungan sekolah dan pergaulan yang kurang kondusif. Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang mungkin bisa menyebabkan ketidakhadiran siswa di sekolah. Di bawah ini disajikan beberapa kemungkinan ketidakhadiran siswa yang disebabkan atau bersumber dari keluarga:
  1. Kedua orang tuanya baik ayah maupun ibu, bekerja. Hal demikian bisa terjadi, mengingat disamping siswa tersebut tidak mendapatkan pengawasan keluarga, juga bisa jadi yang bersangkutan memang disuruh menjaga rumah oleh kedua orang tuanya.
  2. Ada kegiatan keagamaan di rumah. Kegiatan keagamaan demikian, terutama pada masyarakat yang religius, bisa menjadikan sebab siswa tidak hadir di sekolah.
  3. Ada persoalan di lingkungan keluarga. Meskipun masalah tersebut tidak bersangkut paut dengan siswa, umumnya juga mempengaruhi jiwa siswa. Misalnya adanya pertengkaran antara ayah dan ibu, bisa menjadikan penyebab bagi siswa untuk tidak hadir di sekolah.
  4. Ada kegiatan darurat di rumah. Kegiatan yang sifatnya darurat, lazim memaksa anak untuk turut menyelesaikan sesegera mungkin. Hal demikian, bisa menjadikan penyebab siswa tidak dapat hadir di sekolah.
  5. Adanya keluarga, famili dan atau handai taulan yang pindah rumah. Ini seringkali menjadikan siswa untuk turut serta membantu serta menghadirinya. Tidak jarang, pindah rumah demikian bersamaan dengan hari dan atau jam sekolah. Pindah rumah memang tidak pernah mempertimbangkan aspek siswa sedang bersekolah atau tidak.
  6. Ada kematian. Kematian di dalam keluarga umumnya membawa duka bagi anak. Oleh karena dukanya tersebut, anak kemudian tidak hadir di sekolah.
  7. Letak rumah yang jauh dari sekolah. Hal demikian tidak jarang menjadikan siswa malas untuk hadir ke sekolah. Terkecuali jika ada transportasinya. Sungguhpun demikian, jarang juga ketika sudah ada transportasinya, siswa juga masih tetap tidak hadir di sekolah, karena mungkin waktu itu tidak mempunyai uang ongkos transportasi.
  8. Ada keluarga yang sakit. Pada saat salah seorang anggota keluarga ada yang sakit, tidak jarang siswa dimintai untuk menunggu atau merawatnya, sehingga menjadi penyebab siswa tidak bersekolah.
  9. Baju seragam yang tidak ada lagi. Ini dialami oleh mereka yang secara ekonomi memang lemah. Tidak seragam ke sekolah dikhawatirkan mendapatkan sangsi, umumnya siswa memilih tidak hadir di sekolah.
  10. Kekurangan makanan yang sehat. Ini terjadi pada siswa yang berada di daerah-daerah kantong kemiskinan.
  11. Ikut orang tua berlibur. Hari libur orang tua yang tidak bersamaan dengan hari libur sekolah bisa memberi peluang bagi tidak hadirnya siswa di sekolah. Karena, tidak jarang siswa mengikuti liburan orang tuanya.
  12. Orang tua pindah tempat kerja. Orang tua yang pindah tempat kerja bisa menyebabkan anak tidak hadir di sekolah, oleh karena anak kadang-kadang mengikuti orang tua baik untuk jangka waktu lama maupun untuk jangka waktu tertentu saja.
Upaya pengentasan masalah ketidakhadiran siswa yang bersumber dari faktor keluarga tentu saja sangat membutuhkan peran dan keterlibatan dari keluarga itu sendiri untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Namun apabila faktor penyebabnya  diduga dari dalam diri  siswa, maka  layanan konseling perorangan atau bantuan individual tampaknya bisa dijadikan sebagai sebuah pilihan.
Ada teori umum yang bisa dijadikan pegangan bahwa apabila intensitas dan frekuensi ketidakhadiran  siswa di sekolah cenderung  tinggi dan terjadi secara masif, maka bisa diduga faktor penyebabnya adalah lingkungan sekolah, misalnya karena faktor iklim dan budaya sekolah yang kurang kondusif.
Dalam hal ini, yang patut dicermati  adalah tingkat absensi guru.  Dalam beberapa kasus, ditemukan korelasi yang signifikan antara maraknya tingkat absensi guru dengan tingkat absensi siswa. Korelasi ini mungkin sejalan dengan pepatah klasik yang  mengatakan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Guru absen satu kali, siswa absen berkali-kali. Oleh karena itu, untuk mengatasi kasus seperti ini  maka  yang perlu  diperbaiki adalah lingkungan sekolah itu sendiri.   Tindakan represif terhadap siswa tampaknya tidak akan membuahkan hasil yang optimal, bahkan  mungkin  hanya akan meniimbulkan masalah-masalah baru yang semakin rumit.
Untuk yang ingin mengarsipkan artikel ini silahkan saja ada pada url/link di bawah ini.
------------------------
Sumber:  Adaptasi dan dikembangkan dari:
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu  Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2008. Administrasi  dan Pengelolaan Sekolah; Administrasi  Kesiswaan.
Dengan demikian dapat kita ambil kesimpulan bahwa tidak ada pekerjaan yang sulit termasuk dalam mengantisipasi kehadiran dan ketidakhadiran siswa di sekolah termasuk absens siswa, asalkan ada kemauan dan tekad yang kuat dari seorang guru. Kami sangat mengharapkan murid-murid di sini dapat belajar dengan tekun, giat, dan rajin demi tercapainya cita-cita luhur membangun bangsa dan negeri tercinta. Kurang dan lebihnya Saya mohon maaf, Akhirul kalam, Wallahul muwafik, ilaa aqwamith thariq, Wasslamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. by mitazaedu.blogspot.com

Artikel Tentang Kehadiran dan Ketidakhadiran Siswa di Sekolah

Posted at  5:15 PM  |  in  Pendidikan  |  Read More»

Selamat pagi sahabat blog edu semuanya,,,,
Pada kesempatan pagi ini kami sengaja memuat artikel tentangkehadiran dan ketidakhadiran siswa di sekolah, karena memang pekerjaan seorang guru yang pertama kali untuk ssetiap harinya yaitu mengabsen kehadiran siswa yaitu setelah anak-anak membacakan doa sebelum pembelajaran dimulai.
Sebelum atau sesudah membaca artikel ini silahkan kunjungi artikel yang serupa sama pentingnya untuk seorang guru di bawah ini : 

Sumber gambar : dadananwahyu.com
Kehadiran siswa di sekolah (school attandence) adalah kehadiran dan keikutsertaan siswa secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik siswa terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. Pada jam-jam efektif sekolah, siswa memang harus berada di sekolah. Kalau tidak ada di sekolah, seyogyanya dapat memberikan keterangan yang sah serta diketahui oleh orang tua atau walinya.
Carter V. Good (1981) memberi batasan kehadiran sebagai berikut: “The act of being present, particulary at school,  …attendance at school as not merely being bodily presence but including actual participation in the work and activities …”.
Pengertian kehadiran seperti yang dikemukakan di atas seringkali dipertanyakan, terutama pada saat teknologi pendidikan dan pengajaran telah berkembang pesat seperti sekarang ini. Kalau misalnya saja, aktivitas-aktivitas sekolah dapat dipancarkan melalui TV dan bisa sampai ke rumah, apakah kehadiran siswa secara fisik di sekolah masih dipandang mutlak? Jika pendidikan atau pengajaran dipandang sebagai sekedar penyampaian pengetahuan, sedangkan para siswa dapat menyerap pesan-pesan pendidikan melalui layar kacanya di rumah, ketidakhadiran siswa di sekolah secara fisik mungkin tidak menjadi persoalan.
Sebaliknya, jika pendidikan bukan sekadar penyerapan ilmu pengetahuan, melainkan lebih jauh membutuhkan keterlibatan aktif secara fisik dan mental dalam prosesnya, maka kehadiran secara fisik di sekolah tetap penting apapun alasannya, dan bagaimanapun canggihnya teknologi yang dipergunakan. Pendidikan telah lama dipandang sebagai suatu aktivitas yang harus melibatkan siswa secara aktif, dan tidak sekedar sebagai penyampaian informasi belaka.
Siswa yang hadir di sekolah hendaknya dicatat oleh guru dalam buku presensi. Sementara siswa yang tidak hadir di sekolah dicatat dalam buku absensi. Dengan perkataan lain, presensi adalah daftar kehadiran siswa, sementara absensi adalah buku daftar ketidakhadiran siswa.
Begitu jam pertama dinyatakan masuk, serta para siswa masuk ke kelas, guru mempresensi siswanya satu persatu. Selain agar mengenali satu persatu siswanya yang masuk sekolah dan yang tidak masuk sekolah. Demikian juga pada jam-jam berikutnya setelah istirahat, guru perlu mempresensi kembali, barangkali ada siswanya yang pulang sebelum waktunya. Tidak jarang, siswa pulang sebelum waktunya, hanya karena sudah dinyatakan masuk melalui presensi pada jam pertama.
Pada umumnya ketidakhadiran siswa dapat dibagi kedalam tiga bagian: (1) alpa, yaitu ketidakhadiran tanpa keterangan yang jelas,  dengan alasan yang  tidak bisa dipertanggungjawabkan; (2) ijin, ketidakhadiran dengan keterangan dan  alasan tertentu yang  bisa dipertanggungjawabkan, biasanya  disertai surat pemberitahuan dari orang tua; dan   (3) sakit, ketidakhadiran dengan alasan gangguan kesehatan, biasanya  disertai surat pemberitahuan dari orang tua atau surat keterangan sakit dari dokter.
Secara administratif,  pengelolaan kehadiran dan ketidakhadiran siswa pada tingkat kelas menjadi tanggung jawab wali kelas.  Oleh karena itu, wali kelas seyogyanya dapat mendata secara akurat  tingkat kehadiran dan ketidakhadiran siswa di kelas yang menjadi tanggung jawabnya sekaligus dapat menganalisis dan menyajikannya dalam bentuk grafik atau tabel (diusahakan tersedia catatan harian dan tabel/grafik bulanan).
Sementara untuk tingkat sekolah, petugas yang tepat mengelola kehadiran dan ketidakhadiran siswa adalah wakasek kesiswaan. Sama halnya dengan wali kelas,  wakasek kesiswaan pun seyogyanya dapat mendata secara akurat  tingkat kehadiran dan ketidakhadiran siswa secara keseluruhan serta dapat menganalisis dan menyajikannya dalam  bentuk grafik/tabel.
Informasi tingkat kehadiran dan ketidakhadiran siswa ini sangat berguna untuk pengambilan kebijakan, baik pada tingkat kelas  maupun sekolah serta dapat digunakan untuk kepentingan pemberian bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menunaikan kewajiban kehadirannya di sekolah.
Rekapitulasi data ketidakhadiran siswa secara perorangan, –baik karena alasan alpa, sakit maupun ijin,– seyogyanya  disampaikan kepada orang tua,  minimal  dilakukan setiap bulan. Hal ini penting dilakukan agar orang tua dapat mengetahuinya dan dapat mengambil peran dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah ketidakhadiran anaknya.
Bagi sekolah yang sudah memiliki website sendiri, penyajian rekapitulasi data bulanan kehadiran dan ketidakhadiran siswa dalam website sekolah (dengan tetap menjaga hak privacy  siswa) mungkin akan sangat bermanfaat.  Selain sebagai bentuk laporan terbuka tentang progress sekolah,  mungkin juga dapat memotivasi siswa dan pihak-pihak lain yang terkait untuk lebih memelihara dan meningkatkan  kehadiran siswa di sekolah.
Hal lain yang tak kalah penting dalam pengelolaan kehadiran siswa ini  adalah perlunya aturan ketidakhadiran yang  tegas dan jelas, disertai dengan sanksi yang mendidik (khususnya bagi siswa yang kerap alpa) . Kendati demikian, tidak diharapkan adanya bentuk  sanksi  yang secara eksplisit menyatakan bahwa siswa yang sering tidak hadir wajib menghadap guru BK/Konselor. Jika hal ini terjadi maka secara langsung ataupun tidak langsung, Bimbingan dan Konseling akan dipersepsi siswa sebagai “satpam-nya sekolah”, yang tentunya tidak akan menguntungkan bagi pengembangan layanan BK  sebagai lembaga pelayanan bantuan psikologis di sekolah.
Dalam konteks pembimbingan atau bimbingan dan konseling, ketidakhadiran siswa hendaknya dipandang sebagai sebuah GEJALA dari INTI  MASALAH yang sesungguhnya.  Oleh karena itu, dalam upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam kehadirannya di sekolah, maka guru atau konselor seyogyanya dapat memahami  latar belakang dan faktor-faktor penyebab ketidakhadirannya, untuk menemukan inti masalah yang sebenarnya. Dengan demikian,  upaya pengentasan ketidakhadiran siswa ini tidak terjebak pada penyelesaian yang bersifat simptomik.
Ada banyak sumber penyebab ketidakhadiran siswa di sekolah, baik yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri (faktor internal), –misalnya karena disiplin diri  dan motivasi belajar yang  rendah- maupun  dari luar diri  siswa (faktor eksternal), –misalnya lingkungan sekolah dan pergaulan yang kurang kondusif. Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang mungkin bisa menyebabkan ketidakhadiran siswa di sekolah. Di bawah ini disajikan beberapa kemungkinan ketidakhadiran siswa yang disebabkan atau bersumber dari keluarga:
  1. Kedua orang tuanya baik ayah maupun ibu, bekerja. Hal demikian bisa terjadi, mengingat disamping siswa tersebut tidak mendapatkan pengawasan keluarga, juga bisa jadi yang bersangkutan memang disuruh menjaga rumah oleh kedua orang tuanya.
  2. Ada kegiatan keagamaan di rumah. Kegiatan keagamaan demikian, terutama pada masyarakat yang religius, bisa menjadikan sebab siswa tidak hadir di sekolah.
  3. Ada persoalan di lingkungan keluarga. Meskipun masalah tersebut tidak bersangkut paut dengan siswa, umumnya juga mempengaruhi jiwa siswa. Misalnya adanya pertengkaran antara ayah dan ibu, bisa menjadikan penyebab bagi siswa untuk tidak hadir di sekolah.
  4. Ada kegiatan darurat di rumah. Kegiatan yang sifatnya darurat, lazim memaksa anak untuk turut menyelesaikan sesegera mungkin. Hal demikian, bisa menjadikan penyebab siswa tidak dapat hadir di sekolah.
  5. Adanya keluarga, famili dan atau handai taulan yang pindah rumah. Ini seringkali menjadikan siswa untuk turut serta membantu serta menghadirinya. Tidak jarang, pindah rumah demikian bersamaan dengan hari dan atau jam sekolah. Pindah rumah memang tidak pernah mempertimbangkan aspek siswa sedang bersekolah atau tidak.
  6. Ada kematian. Kematian di dalam keluarga umumnya membawa duka bagi anak. Oleh karena dukanya tersebut, anak kemudian tidak hadir di sekolah.
  7. Letak rumah yang jauh dari sekolah. Hal demikian tidak jarang menjadikan siswa malas untuk hadir ke sekolah. Terkecuali jika ada transportasinya. Sungguhpun demikian, jarang juga ketika sudah ada transportasinya, siswa juga masih tetap tidak hadir di sekolah, karena mungkin waktu itu tidak mempunyai uang ongkos transportasi.
  8. Ada keluarga yang sakit. Pada saat salah seorang anggota keluarga ada yang sakit, tidak jarang siswa dimintai untuk menunggu atau merawatnya, sehingga menjadi penyebab siswa tidak bersekolah.
  9. Baju seragam yang tidak ada lagi. Ini dialami oleh mereka yang secara ekonomi memang lemah. Tidak seragam ke sekolah dikhawatirkan mendapatkan sangsi, umumnya siswa memilih tidak hadir di sekolah.
  10. Kekurangan makanan yang sehat. Ini terjadi pada siswa yang berada di daerah-daerah kantong kemiskinan.
  11. Ikut orang tua berlibur. Hari libur orang tua yang tidak bersamaan dengan hari libur sekolah bisa memberi peluang bagi tidak hadirnya siswa di sekolah. Karena, tidak jarang siswa mengikuti liburan orang tuanya.
  12. Orang tua pindah tempat kerja. Orang tua yang pindah tempat kerja bisa menyebabkan anak tidak hadir di sekolah, oleh karena anak kadang-kadang mengikuti orang tua baik untuk jangka waktu lama maupun untuk jangka waktu tertentu saja.
Upaya pengentasan masalah ketidakhadiran siswa yang bersumber dari faktor keluarga tentu saja sangat membutuhkan peran dan keterlibatan dari keluarga itu sendiri untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Namun apabila faktor penyebabnya  diduga dari dalam diri  siswa, maka  layanan konseling perorangan atau bantuan individual tampaknya bisa dijadikan sebagai sebuah pilihan.
Ada teori umum yang bisa dijadikan pegangan bahwa apabila intensitas dan frekuensi ketidakhadiran  siswa di sekolah cenderung  tinggi dan terjadi secara masif, maka bisa diduga faktor penyebabnya adalah lingkungan sekolah, misalnya karena faktor iklim dan budaya sekolah yang kurang kondusif.
Dalam hal ini, yang patut dicermati  adalah tingkat absensi guru.  Dalam beberapa kasus, ditemukan korelasi yang signifikan antara maraknya tingkat absensi guru dengan tingkat absensi siswa. Korelasi ini mungkin sejalan dengan pepatah klasik yang  mengatakan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Guru absen satu kali, siswa absen berkali-kali. Oleh karena itu, untuk mengatasi kasus seperti ini  maka  yang perlu  diperbaiki adalah lingkungan sekolah itu sendiri.   Tindakan represif terhadap siswa tampaknya tidak akan membuahkan hasil yang optimal, bahkan  mungkin  hanya akan meniimbulkan masalah-masalah baru yang semakin rumit.
Untuk yang ingin mengarsipkan artikel ini silahkan saja ada pada url/link di bawah ini.
------------------------
Sumber:  Adaptasi dan dikembangkan dari:
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu  Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2008. Administrasi  dan Pengelolaan Sekolah; Administrasi  Kesiswaan.
Dengan demikian dapat kita ambil kesimpulan bahwa tidak ada pekerjaan yang sulit termasuk dalam mengantisipasi kehadiran dan ketidakhadiran siswa di sekolah termasuk absens siswa, asalkan ada kemauan dan tekad yang kuat dari seorang guru. Kami sangat mengharapkan murid-murid di sini dapat belajar dengan tekun, giat, dan rajin demi tercapainya cita-cita luhur membangun bangsa dan negeri tercinta. Kurang dan lebihnya Saya mohon maaf, Akhirul kalam, Wallahul muwafik, ilaa aqwamith thariq, Wasslamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. by mitazaedu.blogspot.com

0 comments:

Wednesday, September 20, 2017

Secara umum, penilaian adalah proses sistematis pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi informasi untuk memberikan keputusan terhadap kadar hasil kerja. Penilaian yang diterapkan dalam KTSP adalah Penilaian Berbasis Kelas (PBK). PBK memiliki pengertian penilaian sebagai assessment, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar. Data/informasi dari PBK merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program pendidikan.
Ragam Penilaian Kelas
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal maupun jawabannya). Dalam menjawab soal siswa tidak selalu harus merespon dalam bentuk menulis kalimat jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi tanda, menggambar grafik, diagram dan sebagainya.
a.  Bentuk instrumen tes dan penskorannya
Obyektif :
  1. Pilihan ganda
  2. Benar-Salah
  3. Menjodohkan
  4. Isian singkat
Non Obyektif (Subyektif):
  1. Jawaban singkat atau isian singkat
  2. Uraian obyektif (Esai berstruktur)
  3. Uraian bebas (Esai bebas)
Bentuk instrumen ini dapat dipakai untuk mengukur kompetensi siswa dalam semua tingkat ranah kognitif.
Kaidah penulisan instrumen bentuk uraian bebas adalah : 
  • gunakan kata-kata seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan, hitunglah dan buktikan; 
  • hindari penggunaan pertanyaan seperti siapa, apa, kapan, dan lain-lain.
  1. Pertanyaan lisan
2. Penilaian Kinerja (Performance Asessment)
Performance Asessment merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks.
Contoh-contoh alat penilaian kinerja : permainan, drama, demonstrasi, olahraga, bermain musik, bernyanyi, pantomim, berdoa, membaca puisi, berpidato, diskusi, wawancara, debat, bercerita, menari, kerajinan tangan, pesawat sederhana, simpul tali-temali, dan sebagainya.

Contoh Tugas Penilaian Kerja
Form Penilaian Pembacaan Cerita
Nama Siswa :
Tema cerita   :
Petunjuk       :
Tuliskan centang di belakang huruf di mana kemampuan siswa teramati pada waktu bercerita.
Penilaian pada tabel di atas kalau secara rinci seperti di bawah ini.
1    Fisik (Physical Expression)
  • Berdiri tegak melihat pada penonton
  • Mengubah ekspresi wajah sesuai dengan perubahan pernyataan yang disajikan               
2    Suara (vocal expression)
  • Berbicara dengan kata-kata yang jelas
  • Nada suaranya berubah-ubah sesuai dengan pernyataan yang disajikan
  • Berbicara cukup keras untuk didengar oleh penonton               
3    Verbal (Vercal expression)
  • Memilih kata-kata yang tepat untuk menegaskan arti
  • Tidak mengulang-ulang pernyataan
  • Menggunakan kalimat yang lengkap untuk mengutarakan suatu pikiran
  • Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang penting               
3. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan atas berkas pilihan yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian.
Tujuan portofolio :
  1. Menghargai perkembangan yang dialami siswa
  2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
  3. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik.
Contoh alat penilaian portofolio : puisi, karangan, gambar/tulisan, peta/denah, makalah, laporan observasi, sinopsis, naskah pidato, naskah drama, kartu ucapan, surat, teks lagu, resep masakan, dan sebagainya.
Contoh Tugas Penilaian Portofolio (membuat makalah)
Nama siswa  : ...............
Tanggal         : ...............


Penilaian pada tabel di atas kalau secara rinci seperti di bawah ini.
1    Latar belakang masalah/pendahuluan   
2    Kajian pustaka   
3    Ketajaman pembahasan/analisis   
4    Penyimpulan/penutup   
5    Tata tulis dan bahasa   
    Keterangan Skor total (maksimal 100)   

4.  Penilaian Proyek
Yang dimaksud proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode / waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Hasil belajar dapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proyek, misalnya pada saat :
a. Merencanakan dan mengorganisasikan investigasi
b. Bekerja dalam tim
c. Arahan diri
Contoh Tugas Penilain Proyek
Materi : Koperasi Sekolah, cara pengelolaan dan dampaknya bagi sekolah
Perancangan Kegiatan :
  • Observasi ke beberapa koperasi sekolah
  • Wawancara dengan beberapa ahli dari bidang perkoperasian, pengelola koperasi, dan anggota koperasi.
  • Pembuatan laporan/makalah dari kegiatan observasi. Format dibuat oleh guru dan dapat juga dikembangkan oleh siswa.
  • Mengadakan diskusi di dalam kelas yang dimoderatori oleh guru tentang makalah yang telah disusun berdasarkan hasil observasi tersebut.
Penilaian dilakukan terhadap :
  • Keaktifan pada saat kegiatan wawancara
  • Makalah yang dibuat
  • Aktivitas dalam diskusi
5. Penilaian Hasil Kerja (Product Asessment)
Penilaian hasil kerja siswa merupakan penilaian terhadap keterampilan siswa dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut. Terdapat dua tahapan penilaian yaitu : pertama, penilaian tentang pemilihan dan cara penggunaan alat serta prosedur kerja siswa. Kedua, penilaian tentang kualitas teknik maupun estetika hasil karya / kerja siswa.
Hasil kerja dapat berupa produk kerja siswa yang bisa saja terbuat dari kain, kertas, metal, kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan patung. Hasil kerja yang berupa aransemen musik, koreografi, karya sastra tidak termasuk hasil kerja yang dimaksud disini.
Contoh Tugas Penilaian Produk
Tugas : Buatlah rancangan model benda yang menggunakan roda!
Ketentuan:
  • Gambar rancangan model!
  • Bahan untuk model tertulis dalam rancangan!
  • Tentukan spesifikasi bahan untuk model!
Contoh penskoran tugas penilaian produk :


Kriteria penskoran
B = gambar proporsional, bahan tertulis lengkap, spesifikasi bahan jelas
C = gambar kurang proporsinal, bahan tertulis kurang lengkap, spesifikasi bahan kurang jelas.
K = gambar tidak proporsional, bahan tertulis tidak lengkap, spesifikasi bahan tidak jelas.

6. Penilaian sikap
Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu obyek, fenomena/masalah.
Secara umum, penilaian sikap dalam berbagai mata pelajaran dapat dilakukan berkaitan dengan berbagai obyek sikap sebagai berikut :
a. Sikap terhadap mata pelajaran
b. Sikap guru terhadap mata pelajaran
c. Sikap terhadap proses pembelajaran, dan lain-lain.
Penilaian ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
  • Observasi perilaku, misalnya tentang kerja sama, inisiatif, perhatian.
  • Pertanyaan langsung, misalnya tanggapan terhadap tata tertib sekolah yang baru
  • Laporan pribadi, misalnya menulis tentang “tawuran antar pelajar”
Contoh Penilaian Sikap

7. Penilaian Diri (Self Assessment)
Penilaian diri di tingkat kelas (PDK) atau Classroom Self Assessment (CSA) adalah penilaian yang dilakukan sendiri oleh guru atau siswa yang bersangkutan untuk kepentingan pengelolaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di tingkat kelas. Penerapan konsep PDK adalah sejalan dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang menerapkan penilaian berbasis kelas atau Classroom Based Assessment. Hasil PDK merupakan masukan bagi guru di kelas dan bagi pimpinan sekolah untuk meningkatkan kinerja semua staf dan guru-guru di sekolah di masa datang.
Contoh Penilaian Diri

Format Penilaian Diri Siswa
dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Nama Siswa : …………….............
Hari              : …………………….
  1. Terhadap pelajaran Bahasa Indonesia, saya ………………
  2. Tujuan mempelajari atau memahami Bahasa Indonesia adalah ………….
  3. Menurut saya, Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang ……….
  4. Semester ini, pokok bahasan yang paling saya sukai dari Bahasa Indonesia adalah ………
Apabila ada yang memerlukan Sistem Penilaian KTSP kami sediakan pada link di bawah ini.
Demikianlah Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2006 atau KTSP yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila ada kata-kata salah.

Sistem Penilaian Dalam Kurikulum 2006 / KTSP

Posted at  5:51 PM  |  in  Pendidikan  |  Read More»

Secara umum, penilaian adalah proses sistematis pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi informasi untuk memberikan keputusan terhadap kadar hasil kerja. Penilaian yang diterapkan dalam KTSP adalah Penilaian Berbasis Kelas (PBK). PBK memiliki pengertian penilaian sebagai assessment, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar. Data/informasi dari PBK merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program pendidikan.
Ragam Penilaian Kelas
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal maupun jawabannya). Dalam menjawab soal siswa tidak selalu harus merespon dalam bentuk menulis kalimat jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi tanda, menggambar grafik, diagram dan sebagainya.
a.  Bentuk instrumen tes dan penskorannya
Obyektif :
  1. Pilihan ganda
  2. Benar-Salah
  3. Menjodohkan
  4. Isian singkat
Non Obyektif (Subyektif):
  1. Jawaban singkat atau isian singkat
  2. Uraian obyektif (Esai berstruktur)
  3. Uraian bebas (Esai bebas)
Bentuk instrumen ini dapat dipakai untuk mengukur kompetensi siswa dalam semua tingkat ranah kognitif.
Kaidah penulisan instrumen bentuk uraian bebas adalah : 
  • gunakan kata-kata seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan, hitunglah dan buktikan; 
  • hindari penggunaan pertanyaan seperti siapa, apa, kapan, dan lain-lain.
  1. Pertanyaan lisan
2. Penilaian Kinerja (Performance Asessment)
Performance Asessment merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks.
Contoh-contoh alat penilaian kinerja : permainan, drama, demonstrasi, olahraga, bermain musik, bernyanyi, pantomim, berdoa, membaca puisi, berpidato, diskusi, wawancara, debat, bercerita, menari, kerajinan tangan, pesawat sederhana, simpul tali-temali, dan sebagainya.

Contoh Tugas Penilaian Kerja
Form Penilaian Pembacaan Cerita
Nama Siswa :
Tema cerita   :
Petunjuk       :
Tuliskan centang di belakang huruf di mana kemampuan siswa teramati pada waktu bercerita.
Penilaian pada tabel di atas kalau secara rinci seperti di bawah ini.
1    Fisik (Physical Expression)
  • Berdiri tegak melihat pada penonton
  • Mengubah ekspresi wajah sesuai dengan perubahan pernyataan yang disajikan               
2    Suara (vocal expression)
  • Berbicara dengan kata-kata yang jelas
  • Nada suaranya berubah-ubah sesuai dengan pernyataan yang disajikan
  • Berbicara cukup keras untuk didengar oleh penonton               
3    Verbal (Vercal expression)
  • Memilih kata-kata yang tepat untuk menegaskan arti
  • Tidak mengulang-ulang pernyataan
  • Menggunakan kalimat yang lengkap untuk mengutarakan suatu pikiran
  • Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang penting               
3. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan atas berkas pilihan yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian.
Tujuan portofolio :
  1. Menghargai perkembangan yang dialami siswa
  2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
  3. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik.
Contoh alat penilaian portofolio : puisi, karangan, gambar/tulisan, peta/denah, makalah, laporan observasi, sinopsis, naskah pidato, naskah drama, kartu ucapan, surat, teks lagu, resep masakan, dan sebagainya.
Contoh Tugas Penilaian Portofolio (membuat makalah)
Nama siswa  : ...............
Tanggal         : ...............


Penilaian pada tabel di atas kalau secara rinci seperti di bawah ini.
1    Latar belakang masalah/pendahuluan   
2    Kajian pustaka   
3    Ketajaman pembahasan/analisis   
4    Penyimpulan/penutup   
5    Tata tulis dan bahasa   
    Keterangan Skor total (maksimal 100)   

4.  Penilaian Proyek
Yang dimaksud proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode / waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Hasil belajar dapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proyek, misalnya pada saat :
a. Merencanakan dan mengorganisasikan investigasi
b. Bekerja dalam tim
c. Arahan diri
Contoh Tugas Penilain Proyek
Materi : Koperasi Sekolah, cara pengelolaan dan dampaknya bagi sekolah
Perancangan Kegiatan :
  • Observasi ke beberapa koperasi sekolah
  • Wawancara dengan beberapa ahli dari bidang perkoperasian, pengelola koperasi, dan anggota koperasi.
  • Pembuatan laporan/makalah dari kegiatan observasi. Format dibuat oleh guru dan dapat juga dikembangkan oleh siswa.
  • Mengadakan diskusi di dalam kelas yang dimoderatori oleh guru tentang makalah yang telah disusun berdasarkan hasil observasi tersebut.
Penilaian dilakukan terhadap :
  • Keaktifan pada saat kegiatan wawancara
  • Makalah yang dibuat
  • Aktivitas dalam diskusi
5. Penilaian Hasil Kerja (Product Asessment)
Penilaian hasil kerja siswa merupakan penilaian terhadap keterampilan siswa dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut. Terdapat dua tahapan penilaian yaitu : pertama, penilaian tentang pemilihan dan cara penggunaan alat serta prosedur kerja siswa. Kedua, penilaian tentang kualitas teknik maupun estetika hasil karya / kerja siswa.
Hasil kerja dapat berupa produk kerja siswa yang bisa saja terbuat dari kain, kertas, metal, kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan patung. Hasil kerja yang berupa aransemen musik, koreografi, karya sastra tidak termasuk hasil kerja yang dimaksud disini.
Contoh Tugas Penilaian Produk
Tugas : Buatlah rancangan model benda yang menggunakan roda!
Ketentuan:
  • Gambar rancangan model!
  • Bahan untuk model tertulis dalam rancangan!
  • Tentukan spesifikasi bahan untuk model!
Contoh penskoran tugas penilaian produk :


Kriteria penskoran
B = gambar proporsional, bahan tertulis lengkap, spesifikasi bahan jelas
C = gambar kurang proporsinal, bahan tertulis kurang lengkap, spesifikasi bahan kurang jelas.
K = gambar tidak proporsional, bahan tertulis tidak lengkap, spesifikasi bahan tidak jelas.

6. Penilaian sikap
Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu obyek, fenomena/masalah.
Secara umum, penilaian sikap dalam berbagai mata pelajaran dapat dilakukan berkaitan dengan berbagai obyek sikap sebagai berikut :
a. Sikap terhadap mata pelajaran
b. Sikap guru terhadap mata pelajaran
c. Sikap terhadap proses pembelajaran, dan lain-lain.
Penilaian ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
  • Observasi perilaku, misalnya tentang kerja sama, inisiatif, perhatian.
  • Pertanyaan langsung, misalnya tanggapan terhadap tata tertib sekolah yang baru
  • Laporan pribadi, misalnya menulis tentang “tawuran antar pelajar”
Contoh Penilaian Sikap

7. Penilaian Diri (Self Assessment)
Penilaian diri di tingkat kelas (PDK) atau Classroom Self Assessment (CSA) adalah penilaian yang dilakukan sendiri oleh guru atau siswa yang bersangkutan untuk kepentingan pengelolaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di tingkat kelas. Penerapan konsep PDK adalah sejalan dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang menerapkan penilaian berbasis kelas atau Classroom Based Assessment. Hasil PDK merupakan masukan bagi guru di kelas dan bagi pimpinan sekolah untuk meningkatkan kinerja semua staf dan guru-guru di sekolah di masa datang.
Contoh Penilaian Diri

Format Penilaian Diri Siswa
dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Nama Siswa : …………….............
Hari              : …………………….
  1. Terhadap pelajaran Bahasa Indonesia, saya ………………
  2. Tujuan mempelajari atau memahami Bahasa Indonesia adalah ………….
  3. Menurut saya, Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang ……….
  4. Semester ini, pokok bahasan yang paling saya sukai dari Bahasa Indonesia adalah ………
Apabila ada yang memerlukan Sistem Penilaian KTSP kami sediakan pada link di bawah ini.
Demikianlah Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2006 atau KTSP yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila ada kata-kata salah.

0 comments:

Monday, September 18, 2017

Menciptakan Anak Pintar Sejak Dalam Kandungan adalah hal yang sangat naif, ketika seorang anak menjadi bodoh, nakal, pemberang, atau bermasalah, lalu orang tua menyalahkan guru, pergaulan di sekolah, dan lingkungan yang tidak beres. Tiga faktor itu hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan bakat anak itu menjadi bodoh, nakal, atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang tua memberikan awal kehidupan si anak tersebut.
Bukan hal aneh bahwa seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Malah, sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi.
Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Secara prinsip, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan itu bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik.
Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri, sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi.
Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya, boleh dikatakan sangat jarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Malah, kerap kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anakanak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya.
Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal. "Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya," kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia itu.
"Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya," tambahnya.
Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang memengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen di antara keduanya, kehamilan itu bisa dianggap mengganggu.
Juga harus ada support (dukungan). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. "Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram,"
Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.
Sebaliknya, bila si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimuli juga ikut gelisah. "Yang paling baik adalah stimuli berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi".
Tapi, stimuli itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi. Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu hamil harus tetap menjaga nutrisi yang didapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntik TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mulamula sekali sebulan, dan pada bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), diperketat menjadi tiga minggu sekali, lalu dua minggu sekali, dan bahkan mendekati partus menjadi setiap minggu. Juga disarankan untuk tidak meminum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan semacam itu hanya omong kosong. "Pemberian obat semacam itu percuma saja, dan tidak berpengaruh apa-apa," katanya. "Yang penting, ciptakan saja lingkungan mendidik, yaitu tiga faktor tadi. Sementara itu, psikolog anak lainnya juga mengungkapkan pendapat yang sama.
Stimulasi positif, menurutnya, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini, diharapkan ketika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. "Stimulasi menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak. Bahkan, lanjut Surastuti, bayi masih dalam kandungan bisa distimuli dengan diperdengarkan musik klasik, diajak berbicara, dan diberikan elusan penuh kasih sayang. Orang tua juga harus siap dan berusaha mengajarkan cara anaknya bersosialisasi dengan dunia luar ketika ia masih di dalam rahim. Tapi, mengapa musik klasik? Pendapat semacam ini memang terus menjadi topik bahasan. Musikus hebat seperti Adhi MS, pimpinan Twilite Orchestra, juga meyakini musik klasik dapat merangsang kecerdasan bayi sejak dalam kandungan. Bahkan, untuk jenis musik yang 'merangsang bayi' ini sudah banyak dijual di toko-toko kaset tertentu. Tapi, untuk lebih tuntasnya kupasan mengenai hal itu, coba kita simak penuturan Psikologi lainnya:
Musik klasik, katanya, memiliki berbagai macam harmoni yang terdiri dari nada-nada. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang alfa. Gelombang ini memberikan ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman, sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi.
"Menurut beberapa penelitian, musik klasik memang termasuk metode yang tepat. Anak menjadi siap menerima sesuatu yang baru dari lingkungannya," ujar pengasuh rubrik konsultasi di Klinik Anakku ini. Tapi, jangan coba-coba memperdengarkan musik-musik keras kepada bayi dalam kandungan. Konon, justru menyebabkan timbulnya kebingungan pada si jabang bayi!
Selanjutnya buku ini terdapat :
2. Nutrisi Otak Agar Anak Cerdas
3. Kebutuhan Gizi Pengaruhi Kecerdasan Anak
4. Pengenalan Psikologi Sejak Dini
5. Hak-hak Anak
6. Kesalahan Pola Asuh Anak Usia Dini; Penyesalan Orangtua Seumur Hidup
7. Mencari Pola Asuh Anak Yang Tepat
8. Peran Orangtua Dalam Perkembangan Psikologi Anak
  • Selengkapnya silahkan unduh bukunya >> Di Sini
Selamat bertemu kembali pada waktu yang akan datang. Selamat mendidik, seboga berhasil dalam mendidik anak-anak kita, sehingga menjadi anak yang soleh/solehah. Amin

Buku Psikologi dan Pendidikan Anak

Posted at  9:29 PM  |  in  Download Free  |  Read More»

Menciptakan Anak Pintar Sejak Dalam Kandungan adalah hal yang sangat naif, ketika seorang anak menjadi bodoh, nakal, pemberang, atau bermasalah, lalu orang tua menyalahkan guru, pergaulan di sekolah, dan lingkungan yang tidak beres. Tiga faktor itu hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan bakat anak itu menjadi bodoh, nakal, atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang tua memberikan awal kehidupan si anak tersebut.
Bukan hal aneh bahwa seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Malah, sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi.
Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Secara prinsip, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan itu bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik.
Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri, sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi.
Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya, boleh dikatakan sangat jarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Malah, kerap kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anakanak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya.
Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal. "Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya," kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia itu.
"Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya," tambahnya.
Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang memengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen di antara keduanya, kehamilan itu bisa dianggap mengganggu.
Juga harus ada support (dukungan). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. "Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram,"
Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.
Sebaliknya, bila si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimuli juga ikut gelisah. "Yang paling baik adalah stimuli berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi".
Tapi, stimuli itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi. Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu hamil harus tetap menjaga nutrisi yang didapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntik TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mulamula sekali sebulan, dan pada bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), diperketat menjadi tiga minggu sekali, lalu dua minggu sekali, dan bahkan mendekati partus menjadi setiap minggu. Juga disarankan untuk tidak meminum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan semacam itu hanya omong kosong. "Pemberian obat semacam itu percuma saja, dan tidak berpengaruh apa-apa," katanya. "Yang penting, ciptakan saja lingkungan mendidik, yaitu tiga faktor tadi. Sementara itu, psikolog anak lainnya juga mengungkapkan pendapat yang sama.
Stimulasi positif, menurutnya, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini, diharapkan ketika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. "Stimulasi menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak. Bahkan, lanjut Surastuti, bayi masih dalam kandungan bisa distimuli dengan diperdengarkan musik klasik, diajak berbicara, dan diberikan elusan penuh kasih sayang. Orang tua juga harus siap dan berusaha mengajarkan cara anaknya bersosialisasi dengan dunia luar ketika ia masih di dalam rahim. Tapi, mengapa musik klasik? Pendapat semacam ini memang terus menjadi topik bahasan. Musikus hebat seperti Adhi MS, pimpinan Twilite Orchestra, juga meyakini musik klasik dapat merangsang kecerdasan bayi sejak dalam kandungan. Bahkan, untuk jenis musik yang 'merangsang bayi' ini sudah banyak dijual di toko-toko kaset tertentu. Tapi, untuk lebih tuntasnya kupasan mengenai hal itu, coba kita simak penuturan Psikologi lainnya:
Musik klasik, katanya, memiliki berbagai macam harmoni yang terdiri dari nada-nada. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang alfa. Gelombang ini memberikan ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman, sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi.
"Menurut beberapa penelitian, musik klasik memang termasuk metode yang tepat. Anak menjadi siap menerima sesuatu yang baru dari lingkungannya," ujar pengasuh rubrik konsultasi di Klinik Anakku ini. Tapi, jangan coba-coba memperdengarkan musik-musik keras kepada bayi dalam kandungan. Konon, justru menyebabkan timbulnya kebingungan pada si jabang bayi!
Selanjutnya buku ini terdapat :
2. Nutrisi Otak Agar Anak Cerdas
3. Kebutuhan Gizi Pengaruhi Kecerdasan Anak
4. Pengenalan Psikologi Sejak Dini
5. Hak-hak Anak
6. Kesalahan Pola Asuh Anak Usia Dini; Penyesalan Orangtua Seumur Hidup
7. Mencari Pola Asuh Anak Yang Tepat
8. Peran Orangtua Dalam Perkembangan Psikologi Anak
  • Selengkapnya silahkan unduh bukunya >> Di Sini
Selamat bertemu kembali pada waktu yang akan datang. Selamat mendidik, seboga berhasil dalam mendidik anak-anak kita, sehingga menjadi anak yang soleh/solehah. Amin

0 comments:

Saturday, September 16, 2017

Soal Tematik Kelas 5 Tema 1 DOWNLOAD
Sub Tema 1 DOWNLOAD
Sub Tema 2 DOWNLOAD
Sub Tema 3 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 2 DOWNLOAD
Sub Tema 1 DOWNLOAD
Sub Tema 2 DOWNLOAD
Sub Tema 3 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 3 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 4 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 5 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 7 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 8 DOWNLOAD


Download Free Kumpulan Kisi-Kisi Soal dan Master Soal UTS/PTS, UAS, UKK Kelas 1 sd 6 SD Paket Lengkap

Posted at  2:17 AM  |  in  Download Free  |  Read More»

Soal Tematik Kelas 5 Tema 1 DOWNLOAD
Sub Tema 1 DOWNLOAD
Sub Tema 2 DOWNLOAD
Sub Tema 3 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 2 DOWNLOAD
Sub Tema 1 DOWNLOAD
Sub Tema 2 DOWNLOAD
Sub Tema 3 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 3 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 4 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 5 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 7 DOWNLOAD
Soal Tematik Kelas 5 Tema 8 DOWNLOAD


0 comments:

Tuesday, September 12, 2017

Sahabat Blog Edu semuanya ada kabar gembira untuk peningkatan kesejahteraan pegawai yang kami muat dalam judul postingan ini yaitu Berita Terbaru Tunjangan PNS Garut Naik 100%. Kami kutip dari harian umum pikiran rakyat selasa tanggal 12/9/2017.
sumber gambar : garutkab.co.id
 
Silahkan simak isinya di bawah ini.
Pegawai negeri sipil di Kabupaten Garut akan mendapatkan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) yang lebih besar mulai Januari 2018. Tak tanggung-tanggung, kenaikan TPP mencapai 100%, bahkan sebagian PNS mendapat kenaikan TPP lebih dari 100%.

Bupati Garut Rudy Gunawan telah memutuskan adanya kenaikan TPP mulai 2018. Rudy menuturkan, bagi PNS eselon 2, kenaikan TPP mencapai 100%, dari Rp 7 juta menjadi Rp 14 juta. Begitu pula PNS eselon 3 yang mendapat kenaikan TPP 100%.

Kenaikan TPP terbesar diperoleh camat. Sebanyak 42 camat akan mendapat TPP sebesar Rp 7 juta mulai Januari 2018. Nilai tersebut naik lebih dari 100% dibandingkan TPP yang diterima camat saat ini senilai Rp 3 juta. Total dana yang disediakan Pemkab Garut pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2018 untuk kenaikan TPP yakni senilai Rp 50 miliar.
 
sumber gambar : garutkab.co.id
Meski kenaikan TPP sudah lebih dari 100%, Rudy menilai, TPP bagi PNS Kabupaten Garut masih kecil apabila dibandingkan TPP PNS di daerah lain. "Itu kecil. TPP camat di Bandung mendapat Rp 20 juta. Kami ini tingkat kenaikannya masih kecil," kata Rudy.

Setelah TPP naik, PNS di Kabupaten Garut tidak bisa lagi mendapatkan honor. Soalnya, anggaran untuk honor pada 2018 dihapuskan dan dialihkan ke TPP. Menurut Rudy, pemberian kenaikan TPP lebih adil karena semua PNS kebagian. Sementara, honor tidak didapatkan semua PNS, hanya PNS tertentu.

Rudy berharap, dengan kenaikan TPP, para PNS di Kabupaten Garut lebih disiplin. Saat apel pagi, Senin 11 September 2017 pun ia pun mencoba mengabsen segelintir PNS di lapangan. Ternyata, kehadiran PNS eselon 2 dan 3 di beberapa instansi tidak lengkap. Padahal, semua PNS eselon 2 dan 3 wajib mengikuti apel pagi setiap Senin.

Kedisiplinan PNS, menurut Rudy, perlu ditingkatkan dengan pengawasan internal yang lebih baik. Ia menilai, kesadaran PNS untuk disiplin masih rendah. "Karena persoalan terbesar tidak ada kesadaran meskipun dipampang PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, mereka abai juga," ucap ia.
Sistem kontrol PNS

Serupa dengan Rudy, Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Garut Ridzky Ridznurdhin menilai, setelah TPP naik, perlu ada sistem pengontrolan yang ketat terhadap kinerja ASN agar bekerja lebih baik. Salah satu langkah yang bisa dilakukan yakni mewajibkan ASN membuat laporan kerja setiap hari dan memberlakukan absensi dengan sidik jari.

Selain lebih disiplin, PNS juga perlu lebih hemat dalam menggunakan anggaran. Hal itu karena alokasi APBD untuk TPP cukup besar.

Selama ini, kata Ridzky, banyak belanja tidak perlu dengan nilai cukup besar. Contoh pos belanja yang bisa dihemat di antaranya belanja makan minum, perjalanan dinas, dan alat tulis kantor. Apabila disisir dengan teliti, belanja di pos tersebut banyak yang kurang bermanfaat sehingga pengeluaran tidak efisien.

"Prinsipnya, kalau ingin TPP naik, sejauh mana ASN bisa melakukan efisiensi belanja," ucap Ridzky.***
Demikianlah informasi "Berita Terbaru Tunjangan PNS Kabupaten Garut Naik 100%". Mari bersyukur bagi yang dapat tetapi jangan lupa ya zakatnya untuk yang berhak menerimanya. Semoga saja berkah. Amin

Berita Terbaru Tunjangan PNS Kabupaten Garut Naik 100%

Posted at  4:24 AM  |  in  Kabarku  |  Read More»

Sahabat Blog Edu semuanya ada kabar gembira untuk peningkatan kesejahteraan pegawai yang kami muat dalam judul postingan ini yaitu Berita Terbaru Tunjangan PNS Garut Naik 100%. Kami kutip dari harian umum pikiran rakyat selasa tanggal 12/9/2017.
sumber gambar : garutkab.co.id
 
Silahkan simak isinya di bawah ini.
Pegawai negeri sipil di Kabupaten Garut akan mendapatkan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) yang lebih besar mulai Januari 2018. Tak tanggung-tanggung, kenaikan TPP mencapai 100%, bahkan sebagian PNS mendapat kenaikan TPP lebih dari 100%.

Bupati Garut Rudy Gunawan telah memutuskan adanya kenaikan TPP mulai 2018. Rudy menuturkan, bagi PNS eselon 2, kenaikan TPP mencapai 100%, dari Rp 7 juta menjadi Rp 14 juta. Begitu pula PNS eselon 3 yang mendapat kenaikan TPP 100%.

Kenaikan TPP terbesar diperoleh camat. Sebanyak 42 camat akan mendapat TPP sebesar Rp 7 juta mulai Januari 2018. Nilai tersebut naik lebih dari 100% dibandingkan TPP yang diterima camat saat ini senilai Rp 3 juta. Total dana yang disediakan Pemkab Garut pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2018 untuk kenaikan TPP yakni senilai Rp 50 miliar.
 
sumber gambar : garutkab.co.id
Meski kenaikan TPP sudah lebih dari 100%, Rudy menilai, TPP bagi PNS Kabupaten Garut masih kecil apabila dibandingkan TPP PNS di daerah lain. "Itu kecil. TPP camat di Bandung mendapat Rp 20 juta. Kami ini tingkat kenaikannya masih kecil," kata Rudy.

Setelah TPP naik, PNS di Kabupaten Garut tidak bisa lagi mendapatkan honor. Soalnya, anggaran untuk honor pada 2018 dihapuskan dan dialihkan ke TPP. Menurut Rudy, pemberian kenaikan TPP lebih adil karena semua PNS kebagian. Sementara, honor tidak didapatkan semua PNS, hanya PNS tertentu.

Rudy berharap, dengan kenaikan TPP, para PNS di Kabupaten Garut lebih disiplin. Saat apel pagi, Senin 11 September 2017 pun ia pun mencoba mengabsen segelintir PNS di lapangan. Ternyata, kehadiran PNS eselon 2 dan 3 di beberapa instansi tidak lengkap. Padahal, semua PNS eselon 2 dan 3 wajib mengikuti apel pagi setiap Senin.

Kedisiplinan PNS, menurut Rudy, perlu ditingkatkan dengan pengawasan internal yang lebih baik. Ia menilai, kesadaran PNS untuk disiplin masih rendah. "Karena persoalan terbesar tidak ada kesadaran meskipun dipampang PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, mereka abai juga," ucap ia.
Sistem kontrol PNS

Serupa dengan Rudy, Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Garut Ridzky Ridznurdhin menilai, setelah TPP naik, perlu ada sistem pengontrolan yang ketat terhadap kinerja ASN agar bekerja lebih baik. Salah satu langkah yang bisa dilakukan yakni mewajibkan ASN membuat laporan kerja setiap hari dan memberlakukan absensi dengan sidik jari.

Selain lebih disiplin, PNS juga perlu lebih hemat dalam menggunakan anggaran. Hal itu karena alokasi APBD untuk TPP cukup besar.

Selama ini, kata Ridzky, banyak belanja tidak perlu dengan nilai cukup besar. Contoh pos belanja yang bisa dihemat di antaranya belanja makan minum, perjalanan dinas, dan alat tulis kantor. Apabila disisir dengan teliti, belanja di pos tersebut banyak yang kurang bermanfaat sehingga pengeluaran tidak efisien.

"Prinsipnya, kalau ingin TPP naik, sejauh mana ASN bisa melakukan efisiensi belanja," ucap Ridzky.***
Demikianlah informasi "Berita Terbaru Tunjangan PNS Kabupaten Garut Naik 100%". Mari bersyukur bagi yang dapat tetapi jangan lupa ya zakatnya untuk yang berhak menerimanya. Semoga saja berkah. Amin

0 comments:

Monday, September 11, 2017

PETUNJUK PENGERJAAN
- Berdo’a dulu sebelum mengerjakan
- Ingat! Teliti selama mengerjakan LKPD
- Dilarang menggunakan alat hitung!!!
- Kerjakan dikertas yang telah disediakan, ya…

Perhatikan Diagram Cartesius dibawah ini!

Kemiringan suatu garis disebut gradien. Gradien suatu garis dilambangkan dengan huruf m. Pada persamaan garis y=mx dan y=mx+c, m merupakan gradien garis tersebut. 
Gradien atau kemiringan garis =("perubahan nilai " y)/("perubahan nilai " x)
Untuk mengetahui gradien garis pada gambar 2.1 diatas, lakukanlah kegiatan 1 berikut! 

Kegiatan 1
A. Menentukan gradien garis yang melalui titik asal O=(0,0) dan sebarang titik (x,y)
Perhatikan gambar 2.1(a)!
Ruas garis OK, koordinat titik K(x,y) dan O=(0,0), maka:
- Perubahan nilai x adalah x-0=⋯
- Perubahan nilai y adalah …-0=⋯

B. Menentukan gradien garis yang melalui dua titik


Kegiatan 2
Petunjuk: 
  1. Kerjakan soal berikut  di dalam kelompok masing-masing 
  2. Berdiskusilah dengan teman sekelompokmu dalam menentukan jawaban yang paling benar serta meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok mengetahui jawaban dari soal yang telah dikerjakan tadi.
1. Untuk gambar berikut, hitunglah gradien ruas garis OA!


Penyelesaian: 
Ruas garis OB, koordinat titik B(-4,-4) dan O=(0,0), maka:
- Perubahan nilai x adalah (-4)-0=⋯
- Perubahan nilai y adalah …-0=⋯

Gradien ruas garis OB=("perubahan nilai " y)/("perubahan nilai " x)
=⋯/…
=⋯

Tentukan gradien garis yang melalui titik K(5,4) dan L(-2,-3)
Penyelesaian:
K(5,4), maka x_1=5 "dan " y_1=⋯
L(-2,-3), maka x_2=⋯ "dan " y_2=⋯  
Selengkapnya tentang artikel ini dapat dilihat pada tayangan di bawah ini.



Demikianlah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Matematika SMP Kelas 8 Semester 1. Semoga membantu Bapak dan Ibu Guru.

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Matematika SMP Kelas 8 Semester 1

Posted at  5:11 AM  |  in  Pendidikan  |  Read More»

PETUNJUK PENGERJAAN
- Berdo’a dulu sebelum mengerjakan
- Ingat! Teliti selama mengerjakan LKPD
- Dilarang menggunakan alat hitung!!!
- Kerjakan dikertas yang telah disediakan, ya…

Perhatikan Diagram Cartesius dibawah ini!

Kemiringan suatu garis disebut gradien. Gradien suatu garis dilambangkan dengan huruf m. Pada persamaan garis y=mx dan y=mx+c, m merupakan gradien garis tersebut. 
Gradien atau kemiringan garis =("perubahan nilai " y)/("perubahan nilai " x)
Untuk mengetahui gradien garis pada gambar 2.1 diatas, lakukanlah kegiatan 1 berikut! 

Kegiatan 1
A. Menentukan gradien garis yang melalui titik asal O=(0,0) dan sebarang titik (x,y)
Perhatikan gambar 2.1(a)!
Ruas garis OK, koordinat titik K(x,y) dan O=(0,0), maka:
- Perubahan nilai x adalah x-0=⋯
- Perubahan nilai y adalah …-0=⋯

B. Menentukan gradien garis yang melalui dua titik


Kegiatan 2
Petunjuk: 
  1. Kerjakan soal berikut  di dalam kelompok masing-masing 
  2. Berdiskusilah dengan teman sekelompokmu dalam menentukan jawaban yang paling benar serta meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok mengetahui jawaban dari soal yang telah dikerjakan tadi.
1. Untuk gambar berikut, hitunglah gradien ruas garis OA!


Penyelesaian: 
Ruas garis OB, koordinat titik B(-4,-4) dan O=(0,0), maka:
- Perubahan nilai x adalah (-4)-0=⋯
- Perubahan nilai y adalah …-0=⋯

Gradien ruas garis OB=("perubahan nilai " y)/("perubahan nilai " x)
=⋯/…
=⋯

Tentukan gradien garis yang melalui titik K(5,4) dan L(-2,-3)
Penyelesaian:
K(5,4), maka x_1=5 "dan " y_1=⋯
L(-2,-3), maka x_2=⋯ "dan " y_2=⋯  
Selengkapnya tentang artikel ini dapat dilihat pada tayangan di bawah ini.



Demikianlah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Matematika SMP Kelas 8 Semester 1. Semoga membantu Bapak dan Ibu Guru.

3 comments:

?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=onepostwidget\"><\/script>");
About-Privacy Policy-Contact us
Copyright © 2013 MITAZAEDU. Blogger Template by Bloggertheme9
Proudly Powered by Blogger.
back to top